"Jaran kepang Kesenian Terjelek Sedunia", kata pak bibit waluyo

Diposting oleh Manajemen Bencana untuk Keamanan Nasional on

jaran kepang
kesenian khas jateng, jaran kepang
hai sobat gejuk, Bibit Waluyo, yang terkenal dengan gaya bicara ceplas-ceplos dan tindakannya yang kerap kurang peka dengan masyarakat kembali bikin sakit hati warga Jawa Tengah. Dulu Jokowi dibilang walikota bodoh. Sekarang kesenian jaran kepang paling jelek sedunia. Dalam berita yang dirilis oleh Tribunnews.com saya jadi ikut geregetan. Sungguh sebuah pernyataan seorang pemimpin yang sangat mengusik hati.

“Kesenian jaran kepang adalah kesenian yang paling jelek sedunia. Memalukan, wali kota Magelang menampilkan kesenian itu untuk acara seperti ini,” ujar Bibit Waluyo dalam sambutannya dalam acara The 14th Merapi and Borobudur Senior’s Amateur Golf Tournament Competing The Hamengku Buwono X Cup di Borobudur International Golf and Country Club Kota Magelang, Minggu (9/9/2012) malam. kalau pemimpinnya sudah seperti ini, pantas saja banyak budaya kita yang di klaim oleh negara tetangga.

Terus acara seperti ini hebatnya darimana kalau bukan menampilkan kesenian dan budaya daerah setempat. Apa karena yang hadir “di acara seperti ini” orang kaya doang? Terus apa hiburan yang cocok untuk ditampilkan? Perempuan-perempuan cantik setengah telanjang? Wanita-wanita muda tukang pijit? Ah Peduli amat sama pejabat yang menganggap golf lebih mulia dibanding jaran kepang. 


Terus apa benar kalau jathilan itu adalah kesenian paling jelek di dunia dan memalukan bagi Jawa Tengah…? Hingga Gubernurnya sendiri malu sama budaya daerahnya. Mau bagaimanapun patut dipertanyakan mengapa seorang Gubernur tega menghina kebudayaan daerahnya sendiri. Jelas ini adalah pernyataan yang paling ngawur dari seorang Gubernur. Dimana beberapa kali sebelumnya Bibit juga sempat mengeluarkan pernyataan kontroversial.

Seperti yang diterangkan di wikipedia dan sumber lainnya, kalau secara simbolis sebenarnya Kuda lumping atau juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa yang menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang dianyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda.

Nah, uniknya tuh dalam pertunjukan tari kuda lumping ini sering menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain.

Tak ada alasan yang bisa dibenarkan bagi Bibit Waluyo yang menghina kesenian jaran kepang, karena ucapan itu tidak hanya merupakan ucapan orang yang ‘gagal berbudaya’ tapi juga ucapan yang menyakitkan anak-anak muda yang menghadirkan tarian jaran kepang di depan Gubernurnya. Coba bayangkan, bagaimana hancurnya hati generasi muda para pelaku seni di saat itu saat hasil kerjanya telah dihina dan dinjak-injak? padahal kan memang sudah seharusnya kita sebagai warga negara harus mencintai budaya asli negeri bukan malah menghinanya.
sekian, jangan lupa like this ya sob. !!!

Artikel diatas dilindungi oleh DMCA Web Protection.



{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

komentar anda saya tunggu

Follower